Senin, 03 Agustus 2015

Sepucuk Surat di mimpi indahmu, bacalah dan kau pun akan mengerti

Teringat akan kisah lalu, kisah sepasang muda mudi yang tengah merajut kasih, merangkai harapan untuk selalu bersama membangun masa depan yang indah. namun apa daya, mereka hanya insan yang tak memiliki daya.. bertahun tahun bersama, mempertahankan segala yang ada ditengah perbedaan yang begitu nyata, keyakinan yang berbeda dan entah kenapa Kekuatan cinta yang selama ini selalu dijadikan setiap orang sebagai satu - satunya alasan yang kuat, entah kenapa kini harus pupus oleh sebuah keadaan?

 *****

     "waktu itu hujan rintik - rintik, kita berteduh dibaawah atapnya"
Ingatkah engkau tentang sebait lirik lagu itu?  seperti biasa, dihari minggu yang cerah engkau senantiasa menemani aku didalam doaku yang panjang. kupanjatkan segalanya kepada Tuhanku, aku bercerita segalaya tentang dirimu.. betapa bahagianya aku, betapa berubahnya hidupku semenjak pertemuan kita dipersimpangan gerbang sekolah 10 tahun silam.
Kehangatan keluarga yang selama ini jarang aku dapatkan dirumah, yang saat itu aku dapatkan dari keluargamu. Mereka sangat baik, lebih dari itu.. terimakasih untuk segalanya :")

     Ingatkah engkau di detik - detik terakhir kelulusan kita, engkau berangan - angan menjadi orang sukses, yang kelak akan membahagiakan aku. engkau meyakinkan aku, seyakin yakinnya. Ah indah sekaliiii, meskipun waktu itu kita hanya sebatas remaja labil dan sama sekali belum dewasa. 

     Bertahun - tahun kita bersama diatas perbedaan itu. Entah apa yang membuatmu bertahan untuk aku, padahal diluar sana banyak gadis - gadis lain yang lebih baik, yang satu kepercayaan denganmu, kenapa engkau malah memlihku? entahlah .. aku pun demikian, lebih memilihku ketimbang pria - pria itu, pria - pria yang juga sedang memanjatkan doa - doa bersamaku disetiap hari minggu pagi. sedangkan engkau, engkau senantiasa menungguiku hingga selesai.. duduk dipojokan bangku beton dibawah rindangnya pohon cemara, diuar sudut bangunan tua gereja ini.

     Aku masih mengenangnya, ketika aku mulai lemah diatas ranjang rumah sakit, berbulan - bulan aku terkapar tak berdaya, kalah oleh sebuah penyakit yang datangnya begitu tiba - tiba bagiku, rambutku rontok oleh kemotherapy. Aku botak, bahkan gundul. Aku sudah tak cantik lagi, bentuk badanku sudah tak semenarik waktu sekolah dulu. Namun apa??? engkau masih tetap ada disampingku, menemaniku di rumah sakit sepulang kerjamu, meskipun harus sembunyi - sembunyi dari beberapa pasang sorot mata keluargaku yang tak perna mau menerimamu sejak awal ku perkenalkan engkau dulu, ingat kan? :') selalu itu yang engkau lakukan hmm, menungguiku hingga larut, lalu pulang malam dengan segala penatmu dan keesokan harinya kerja lalu menemuiku lagi dan seperti itu selama 3bulan. 

     Sungguh tak perna kutemui pria sepertimu, bahkan telah kukatakan bahwa kau harus mencari perempuan lain  karena aku memang sudah tak secantik dulu. Dan satu lagi hal yang paling menyayat hatiku, membuat piluuu tak berkesudahan, ketika usia ku masih baru menginjak angka 20tahun dan dokter mengatakan bahwa rahimku harus segera diangkat karena sebuah hal yang tak perna kuduga sebelumnya terjadi pada rahimku. Seketika hancur tak bersisa harapan - harapanku, sungguh pupus semuanya, apakah aku mampu kelak membahagiakanmu? sungguh sedih tak terhingga hingga kini ketika aku mengenang masa - masa sulit itu bersamamu. 

      Dan masih kutemui ketulusan  yang begitu suci didalam hatimu, engkau masih setia menemani. Yah, engkau menerima segala kekuaranganku ini. Sungguh saat itu aku menjadi perempuan yang sangat luar biasanya beruntung karena memilikimu ..

     Kini, setahun setelahnya ketika aku kembali sehat, menjalani kehidupanku dengan normal. Meskipun kemana - mana harus memakai wig untuk menutupi rambutku yang sepenunhnya belum tumbuh ini ..
dan selalu aku ingat kalimat - kalimat indahmu yang selalu berujar bahwa aku cantik,  selalu cantik, tetap aku yang tercantik hihi.

     Selang beberapa tahun setelah itu, ketika kamu telah menjelma menjadi pria dewasa, bukan lagi remaja tanggung seperti yang kukenal 10 tahun silam.. Engkau memintaku, memintaku untuk menemanimu menjalani hidup ini. Aisshhhh sungguh tak kuduga akan secepat ini engkau mengatakannya. 

     Namun, ada satu masalah besar yang kita hadapi setelah ini. Apakah engkau mengingatnya darl?
Kita sempat bersiteru tentang ini, karena sungguh tak perna terfikirkan untuk aku berpindah keyakinan dan mengikuti keyakinanmu. Aku tau kelak aku akan menjadi istrimu dan memang sepatutnya aku harus mengikutimu, namun aku pun tak pernah berfikir untuk menghianati kepercayaanku. Sungguh waktu itu keluargaku menentang dan sempat terbesit di fikiranku untuk kawin lari bersamamu haha konyol sekali aku kala itu. 

     Dan inilah yang tak kan pernah aku lupakan seumur hidupku, aku yakin bahwa engkau pasti mengingat tentang ini. Sungguh aku yakin!!! karena yang paling menyakitkan dari ini semua, kebersamaan indah kita yang begitu lama dan nggak singkat itu harus berhenti ditengah jalan karena perbedaan yang sungguh menyakitkan ini. Namun tak perna kusesali kebersamaan kita selama bertahun - tahun kala itu.

     Kenangan bersamamu selalu aku simpan, mungkin hingga nanti aku keriput dan menua, kupastikan engkau pun juga demikian. menyimpan namaku, beserta kisah dan kenangan kita di dalam ruang dihatimu yang hanya engkau dan Tuhanmu yang tau. Bisa kupastikan itu, aku yakin ..

***
     Kutulis kisah ini dalam diamku, ketika 2 hari lalu kutemui dirimu sedang berlarian mengejar seorang gadis kecil sebaya dengan jagoan kecilku. Gadismu memiliki senyum yang manis, sorot mata yang tajam namun indah, mewarisi sorot matamu. Tahukah engkau, sontak ketika aku melihatmu serasa otakku kosong, aku berdiri tak berdaya ditempatku ditengah - tengah hamparan rumput taman itu. Taman yang dulu selalu kita kunjungi sepulang aku berdoa dari gereja. 

     Kini hidupku pun telah bahagia, menemukan penggantimu memang tidaklah mudah. Namun setidaknya, aku harus bangkit dan melanjutkan hidupku. Dan ketika aku menemukan dirimu dalam bahagia seperti 2hari yang lalu, aku merasa lebih tenang dalam menjalani hidupku.

    Jika memang kita tidak ditakdirkan bersama, semoga Tuhan punya rencana indah untuk anak - anak kita. Siapa tau mereka berjodoh hihi. dan tak kan kuulangi kesalahan kita dulu, tak kan kuulangi kesalahan keluargaku yang dulu.

     Terimakasih telah mendengarkan ku berceloteh dalam mimpi, dalam keheningan malam, dan dalam ketidaksadaran raga ini, aku yakin ikatan batin kita masih kuat. aku yakin engkau pasti meraasa pula apa yang sedang aku rasa saat ini. Namun, tetaplah berbahagia dengan keluarga kecilmu ya^^ 
 

Dariku, bagian masalalu mu. Peluk cium seperti 10tahun yang lalu.
Selamat membaca surat ini didalam mimpi. Selamat bermimpi indah. 
Selamat malam :"