Masih seperti kala itu ..
Kala ku hanya mampu memujamu dalam hati, menyimpanmu dalam
memori,
Membawa mu masuk kedalam mimpi setiap hari,
Membuatku tiap
hari menungguimu. Menunggumu? Haha hanya menunggu dalam mimpi. Itupun sudah sangat
bahagia bagiku :”
Diam ini begitu memilukan, seesungguhnya aku benci. Aku benci
akan kebodohan sikapku. Namun aku bisa apa? Menyapamu? Mengajakmu bicara? Mengajak
mu tertawa? Haha aku tak seagresif itu!
Memandangmu barang sedetik saja sudah mampu membuat wajahku
bersemu merah, mengacaukan semua akalku, dan membuat detak jantung berdegup
kencaaang hingga aku takut engkau mendengarnya :’3
Yah seandainya saja engkau tau, engkau menempati ruang
berharga di dalam hati ini. Masih sama seperti sekiaan tahun yang lalu. Menyimpan
namamu, dan meletakkannya bgitu rapi disebuah ruang indah di hati ini. Engkau
tetap juaranya ..
Sewindu yang lalu tepatnya..
Bahkan masih begitu jelas di dalam ingatanku, tentang tatapan
sepasang mata indah. tatapan mata yang mampu membeku kan rasa hingga detik ini.
Senyum manis yang membuatku selalu menggilai.
Oh Tuhan, gadis sekecil itu telah
merasakan jatuh cinta? Haha mungkin cinta monyet. Namun, kini rasa itu masih
tetap utuh, rasa itu sudah mengembang, membumbung tinggi, tentunya hingga detik
ini. Dan bisa dipastikan itu bukan sekedar cinta monyet seorang gadis kecil.
Lalu, bagaimana bisa membuatmu tau bahwa aku begitu
mengharapkanmu?
Menyelipkan doa setiap hari kepada Tuhan?
Meminta angin menyampaikannya kepadamu lewat sejuknya angin di
penghujung shubuh ?
Atau menitipkan pesan kepada burung agar mengatakannya
kepadamu?
Ah entahlah..biarlah.. biarlah rasa dalam diam ini cukup aku yang merasa. Tak sepatutnya
engkau tau, cukup ku nikmati dalam diamku. Dalam diam yang begitu memilukan.
Semoga hidupmu senatiasa bahagia…
Dari gadis kecil pemilik cinta yang bukan sekedar cinta
monyet ;;)
*****