Senin, 29 Juni 2015

Rasa dalam Diam





Masih seperti kala itu ..
Kala ku hanya mampu memujamu dalam hati, menyimpanmu dalam memori,
Membawa mu masuk kedalam mimpi setiap hari, 
Membuatku tiap hari menungguimu. Menunggumu? Haha hanya menunggu dalam mimpi. Itupun sudah sangat bahagia bagiku :”
Diam ini begitu memilukan, seesungguhnya aku benci. Aku benci akan kebodohan sikapku. Namun aku bisa apa? Menyapamu? Mengajakmu bicara? Mengajak mu tertawa? Haha aku tak seagresif itu!
Memandangmu barang sedetik saja sudah mampu membuat wajahku bersemu merah, mengacaukan semua akalku, dan membuat detak jantung berdegup kencaaang hingga aku takut engkau mendengarnya :’3

Yah seandainya saja engkau tau, engkau menempati ruang berharga di dalam hati ini. Masih sama seperti sekiaan tahun yang lalu. Menyimpan namamu, dan meletakkannya bgitu rapi disebuah ruang indah di hati ini. Engkau tetap juaranya ..

Sewindu yang lalu tepatnya..
Bahkan masih begitu jelas di dalam ingatanku, tentang tatapan sepasang mata indah. tatapan mata yang mampu membeku kan rasa hingga detik ini. Senyum manis yang membuatku selalu menggilai. 

Oh Tuhan, gadis sekecil itu telah merasakan jatuh cinta? Haha mungkin cinta monyet. Namun, kini rasa itu masih tetap utuh, rasa itu sudah mengembang, membumbung tinggi, tentunya hingga detik ini. Dan bisa dipastikan itu bukan sekedar cinta monyet seorang gadis kecil. 

Lalu, bagaimana bisa membuatmu tau bahwa aku begitu mengharapkanmu?
Menyelipkan doa setiap hari kepada Tuhan?
Meminta angin menyampaikannya kepadamu lewat sejuknya angin di penghujung shubuh ?
Atau menitipkan pesan kepada burung agar mengatakannya kepadamu?
Ah entahlah..biarlah.. biarlah  rasa dalam diam ini cukup aku yang merasa. Tak sepatutnya engkau tau, cukup ku nikmati dalam diamku. Dalam diam yang begitu memilukan. 

Semoga hidupmu senatiasa bahagia…
Dari gadis kecil pemilik cinta yang bukan sekedar cinta monyet ;;)



*****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar