Tugas Pemberdayaan Masyarakat ini bertujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pemberdayaan Masyarakat Semester II Jurusan Teknik Lingkungan dengan menggunakan format PKM Pengabdian Masyarakat.
PROGRAM
KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
“Sosialisasi Pembuatan Akuifer
Buatan Simpanan Air Hujan (ABSAH) dalam Mengatasi Kemarau Panjang di Bangkalan
Madura ”
Diusulkan oleh :
JOKO
PRASETIO (153800052)
ANANG SUBIANTO (153800064)
ANGGUN NUR
A (153800020)
SYAIFUL RACHMAN (153800003)
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA
SURABAYA
2015
Pengesahan
PKM-M Pengabdian Kepada Masyarakat
A.
Judul Kegiatan :
Sosialisasi Pembuatan Akuifer Buatan Simpanan
Air Hujan (ABSAH) dalam Mengatasi Kemarau Panjang di Bangkalan Madura
B. Bidang
Kegiatan : PKM-M
(Pengabdian Kepada Masyarakat)
C. Ketua
Pelaksana Kegiatan
a.
Nama Lengkap : Joko Prasetio
b.
NIM :
153800052
c.
Jurusan/Prodi : Teknik Lingkungan 2015
d.
Universitas : PGRI Adi Buana Surabaya
e. Alamat
Rumah : Ds.
Lembeyan kulon RT. 03 RW. 02, Lembeyan Magetan
f.
No.HP :
085233605972
D. Anggota
Pelaksana Kegiatan : 4
Orang
E. Dosen
Pendamping
a.
Nama Lengkap dan Gelar : Dra. Sri Widyastuti, ST, M.Si
b.
NIP / NIDN : 196606291991032001/0029066601
c.
Alamat : Jl. Golf gg.
VI no. 39 Surabaya 60224
d.
No.Hp :
0815535796
e.
Alamat Email : rafirudi@yahoo.co.id
F.
Biaya
Kegiaan Total
a.
Dikti :
b.
Sumber
Lain : 10.950.000,-
G.
Jangka
Waktu Pelaksanaan :
Surabaya, 23
Juni 2016
Menyetujui,
Ketua
Program Studi Ketua
Pelaksana Kegiatan
Dra. Indah Nurhayati, ST., MT. Joko Prasetio
Wakil
Rektor Bidang kemahasiswaan Dosen
pembimbing
Drs. Pungut AS, ST., MT. Dra. Sri Widyastuti, ST, M.Si
DAFTAR ISI
HALAMAN KULIT
MUKA............................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................................... ii
DAFTAR
ISI..................................................................................................................... iii
RINGKASAN................................................................................................................... iv
BAB 1. PENDAHULUAN................................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang
Masalah.............................................................................................. 1
1.2. Perumusan Masalah..................................................................................................... 1
1.3. Tujuan
Program.......................................................................................................... 2
1.4. Luaran yang
Diharapkan............................................................................................. 2
1.5. Kegunaan
Program...................................................................................................... 3
BAB 2. GAMBARAN UMUM
MASYARAKAT SASARAN.......................................... 4
2.1. Lokasi......................................................................................................................... 4
2.2. Sasaran................ ....................................................................................................... 4
2.3. Kondisi Masyarakat.................................................................................................... 4
BAB 3. METODE............................................................................................................. 5
3.1. Metode Pendekatan.................................................................................................... 5
3.2. Metode Pelaksanaan................................................................................................... 5
3.3 PELAKSANAAN
PROGRAM................................................................................... 8
Waktu dan Tempat Pelaksanaan..................................................................................... 8
Rencana alat dan
Bahan................................................................................................ 9
Anggaran Biaya............................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 10
LAMPIRAN ....................................................................................................................
RINGKASAN
Pengabdian
masyarakat ini merupakan bentuk pemberdayaan kepada
masyarakat dengan memberikan akses kepada masyarakat, lembaga, dan
organisasi masyarakat dengan memperoleh / memamfaatkan hak masyarakat bagi peningkatan
kualitas kehidupannya, karena penyebab ketidakberdayaan masyarakat disebabkan
oleh keterbatasan akses, kurangnya pengetahuan dan keterampilan, serta adanya
kondisi kimiskinan yang dialami sebagian masyarakat. Dengan memberdayakan prototif bangunan Akuifer Buatan dan Simpanan Air
Hujan (ABSAH) di daerah bergambut, dan daerah karts
ataupun daerah kekeringan seperti daerah Bangkalan Madura, tepatnya di desa
Tlokoh Kecamatan Kokop Kabupaten Bangkalan, Madura diharapkan ABSAH dapat
menanggulangi masalah yang setiap tahun selalu rutin dialami oleh masyarakat
daerah tersebut pada saat musim kemarau yakni kekeringan air. Sehingga dengan
adanya ABSAH ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas keidupan yang lebih
baik dengan adanya supply air bersih
dan kebutuhan air sehari – hari menjadi terpenuhi.
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Upaya pemberdayaan masyarakat telah
mendapat perhatian besar dari berbagai pihak yang meliputi aspek perberdayaan
ekonomi, sosial, dan politik. Pemberdayaan masyarakat dalam hal ini adalah
dengan memberikan akses kepada masyarakat, lembaga, dan organisasi masyarakat
dengan memperoleh / memamfaatkan hak masyarakat bagi peningkatan kualitas
kehidupannya, karena penyebab ketidakberdayaan masyarakat disebabkan oleh keterbatasan
akses, kurangnya pengetahuan dan keterampilan, serta adanya kondisi kimiskinan
yang dialami sebagian masyarakat.
Melihat kegagalan pembangunan
masyarakat pada masa lalu, dikarenakan pelaksanaan program pembangunan yang
tidak berdasar pada partisipasi masyarakat. Karenanya, pemerintah saat ini
lebih mengupayakan pada pelaksanaan program pembangunan yang memberikan porsi
terbesar pada upaya pemberdayaan masyarakat, agar dapat meningkatkan kondisi
sosial, ekonomi, dan lingkungannya secara mandiri berkesimbungan. Pola ini
mengharuskan untuk menggunakan pendekatan bottom up di mana pada tataran
pelaksanaan di lapangan, dilakukan atas inisiatif dan aspirasi dari masyarakat.
Paradigma inilah yang mengisyaratkan perlunya memampukan masyarakat menjadi
masyarakat yang mandiri.
Bangunan ABSAH (Akuifer Buatan dan Simpanan Air Hujan) adalah
bangunan penyediaan air baku mandiri yang terlepas dari sistem penyediaan air
umum. Bangunan ini dibuat dengan memanfaatkan air hujan, yang dialirkan dari talang
bangunan ke dalam akuifer atau lapisan air tanah buatan (yaitu kerikil,
pasir, hancuran bata merah, arang, sedikit batu gamping, pasir laut jika ada,
ijuk, dan bantalan bantalan pasir), yang kemudian disimpan di dalam reservoir,;
dan merupakan modifikasi terhadap bangunan PAH (Penampungan Air Hujan).
Pengembangan pengelolaan air model ABSAH ini, tidak hanya
dilakukan pada air yang berasal dari hujan, tapi dapat juga menggunakan sisa
air wudhu. Melalui berbagai modifikasi air yang terkategori musta’maltersebut
diolah sedemi- kian rupa (tidak hanya layak, tetapi juga suci dari berbagai
najis), sehingga dapat digunakan untuk wudhu lagi.
Secara kualitas air dikatakan bersih dan layak untuk diminum,
apabila air tersebut bebas dari beberapa bahan kimia seperti Fe (besi) dan Mn
(mangan), di samping tidak bolah mengandung kuman. Untuk menyerap kuman dalam
air maka diperlukan zat karbon aktif.
Ada beberapa cara memperbaiki dan
mening-katkan kualitas air, misalnya dengan modal ABSAH. Karena itulah
dibutuhkan kesadaran seseorang untuk merawat dan menjaga kondisi bangunan
tersebut, agar bangunan tersebut awet dan airnya tidak tercemar.
1.2 RUMUSAN
MASALAH
1 Apa masalah yang terjadi di masyarakat daerah
Bangkalan Madura berkaitan dengan air?
2 Mengapa masalah kekeringan dan kekurangan air bersih
bisa terjadi?
3 Apa upaya yang harus dilakukan untuk mengurangi
permasalahan tersebut?
Bagaimana cara
penyimpanan dan mengolah air hujan untuk memenuhi kebutuhan air di Desa Tlokoh
Kecamatan Kokop Bangkalan Madura?
1.3 TUJUAN
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat agar mengenal keberadaan air
di alam, sehingga masyarakat mampu memilih air sesuai kuantitas dan kualitasnya
dalam memenuhi kebutuhan air bersih untuk kehidupan sehari-hari.
2. Meningkatkan pengertian dan motivasi masyarakat untuk melakukan
upaya bersama dalam penyediaan air bersih untuk kebutuhannya.
3. Mendorong dan meningkatkan aktivitas, kreativitas, prestasi, dan
partisipasi masyarakat dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber air guna
memenuhi air bersihnya.
4. Meningkatkan ketrampilan masyarakat dalam pemanfaatan dan
pemeliharaan bangunan ABSAH.
5.
Mendorong
terciptanya kesadaran dan kepedulian akan kelestarian alam guna menyangga
ketersediaan air.
1.4 LUARAN
Luaran yang diharapkan dari sosialisasi
Pembuatan Akuifer Buatan Simpanan Air Hujan (ABSAH) ini adalah semoga
masyarakat bisa termotivasi untuk melakukan upaya dalam menjaga dan merawat
lingkungannya, memanfaatkan air sebaik mungkin, dan terbentuknya kesadaran dan
kepedulian terhadap lingkungannya sehingga dapat meminimalisir adanya kejadian
– kejadian alam yang dapat menurunkan kualitas kehidupan mereka sendiri seperti
kekeringan air. Dengan adanya ABSAH semoga dapat membantu masyarakat untuk
mendapatkan sumber air dengan kualitas dan kuantitas mineral yang lebih baik,
mengingat kandungan zat Organik dalam tanah di daerah Madura bisa dikatakan
masih rendah.
1.5 MANFAAT
1. MANFAAT BAGI MASYARAKAT SASARAN:
a.
Terjadinya
transfer/diperolehnya pengetahuan dan ketrampilan oleh masyarakat tentang
penyediaan air bersih.
b.
Diperolehnya
kemampuan dalam merencanakan, melaksanakan, dan memantau kualitas air bersih,
sesuai kemampuan dan potensi yang dimiliki secara partisipatif.
c.
Terjadi sharing pengalaman antar peserta dalam upaya peningkatan
dan pemberdayaan masyarakat sekitarnya dalam menumbuhkan dasar dasar untuk
hidup sehat dan produktif atas kemampuannya sendiri.
2. MANFAAT BAGI PELAKSANA :
a.
Diperolehnya
masukan-masukan dari masyarakat dalam penyempurnaan substansi modul
pembelajaran masyarakat untuk memanfaatan bangunan Akuifer Buatan dan Simpanan
Air Hujan (ABSAH).
b.
Bisa
mengapresiasi diri sendiri karena turut andil dalam pembangunan masyarakat,
sehingga dapat membantu masyarakat dalam memecahkan masalah besar seperti
kekeringan air.
c.
Dapat
berbagi ilmu dan pengetahuan tentang kelestarian alam dan lingkungan yang
sangat dibutuhkan oleh masyarkat sehingga hal tersebut dapat berpotensi untuk
mengajak para generasi muda untuk lebih giat dalam menemukan gagasan – gagasan
teknologi yang lebih modern, canggih dan tepat guna.
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT
SASARAN
2.1 LOKASI
Sumber gambar : www.Junglekey.in
(Peta Topografi Daerah Kbupaten Bangkalan).
2.2 SASARAN
Sasaran dari
PKM-pengabdian masyarakat ini adalah masyarakat
yang daerah tempat tinggalnya seringkali mengalami kekeringan air dan susahnya
mendapatkan pasokan air bersih pada saat musim kemarau. Sehingga dengan adanya
sosialisasi ABSAH pada masyarakat bisa menumbuhkan minat dan inisiatif
masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga dan mengkondisikan jumlah air
agar tetap terjaga sehingga tidak terjadi kekurangan pasokan air bahkan kekeringan
pada saat musim kemarau.
2.3 KONDISI MASYARAKAT
Kondisi mayarakat di tempat pemberdayaan ini cukup
tepat jika dilakukan pemberdayaan karena masyarakat di Desa Tlokoh Kecamatan
Kokop ini cukup memprihatinkan pada saat musim kemarau, karena kurangnya jumlah
air bersih sehingga dapat menghambat kehidupan dan kegiatan masyarakat sehari –
hari.
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
.
3.1 METODE
PENDEKATAN
Metode
pendekatan yang dilakukan ialah dengan melakukan survey lokasi dan memastikan
bahwa tempat tersebut memang memiliki potensi kekeringan serta berpotensi jika
di lakukan pembuatan ABSAH.
3.2 METODE
PELAKSANAAN
Metode yang akan digunakan pada PKMM
ini ialah mensosialisasikan ABSAH (Akuifer Buatan Simpanan Air Hujan) kepada
masyarakat melalui presentasi dihadapan masyarakat setempat. Dimulai dengan
menjelaskan dasar pemikiran dibangunnya ABSAH ini, material yang dibutuhkan,
hingga pada pengelolaan dan perawatannya. Dari sini masyarakat mendapatkan
gambaran secara utuh, tentang kondisi alam, kondisi masyarakat, kondisi sarana
penyediaan air bersih semula yang ada, dan gambaran secara lengkap tentang
bangunan ABSAH. Proses pemilihan lokasi, pembuatan, pengisian media,
pengoperasian, dan pemeliharaan bangunan ABSAH tergambar secara jelas pada
penayangan slide tersebut.
Dalam bangunan ABSAH, ukuran reservoir penyimpanan air
hujan disesuaikan dengan melakukan perhitungan neraca hidrologi, dengan
memperhatikan besar curah hujan dan luas atap bangunan. Kualitas air yang
diperoleh bisa ditingkatkan mutunya, dan konstruksi bangunan dibuat tahan
terhadap retakan.
Bangunan ABSAH merupakan bangunan kombinasi yang terdiri dari:
1.
Bak
pemasukan air dengan penyaringan bantalan air.
2.
Bak
pengambilan air dengan penyaringan bantalan air.
3.
Bak akuifer
buatan berisi material berupa pasir, pasir laut, kerikil, hancuran bata merah,
arang, kapur, bantalan pasir, dan ijuk.
4.
Bak
penyimpanan air atau reservoir
Bangunan tampungan dan akuifer digabungkan sedemikian rupa
sehingga berbentuk persegi panjang atau empat persegi panjang. Bagian tembok
pada sisi terluar maupun di bagian dalam dinding ditanam anyaman besi ukuran
6-8 mm dengan jarak 40 cm dari satu sisi ke sisi lainnya, dan dari atas ke
bawah sehingga berbentuk seperti jala dan harus disemen dengan adukan semen
standar yang berlaku untuk pengerjaan bangunan di dalam air. Demikian pula
dengan bagian sisi dalam dinding dan alasnya.
Untuk memelihara bangunan ABSAH agar tidak mudah rusak
(pecah/retak), perlu meng- kondisikan bangunan tersebut agar tetap menyisakan
air dalam bangunan tersebut. Konstruksi bangunan ini telah didesain (dibuat)
untuk tetap menyisakan air di dalamnya yang cukup jumlahnya untuk membuat
kelembaban dalam bangunan agar tetap berada pada kondisi yang diinginkan (tidak
panas). Hal ini dapat menjaga bangunan sipil (beton) yang digunakan untuk
menyimpan air tersebut. Pemanfaatan lahan di sekeliling bangunan untuk kolam
ikan juga dapat mendukung pemeliharaan bangunan ABSAH ini.
Arang digunakan sebagai media untuk menye- rap (mengabsorbsi) air
hujan yang kemungkinan mengandung bahan-bahan yang bersifat toksik (racun) dari
udara yang terlarut oleh air hujan. Di samping itu media arang juga dapat
menye- rap bau yang mungkin ada dalam air hujan tersebut.
Bangunan tersebut harus dilindungi dari pengaruh binatang dari
luar dan lingkungan yang tidak sehat di sekitarnya. Karena keberadaan binatang
dan kondisi lingkungan yang tidak sehat di sekitarnya tersebut memungkinkan
meiicemari air yang ada di dalamnya. Untuk itu pembuatan pagar di sekeliling
bangunan sangat diperlukan. Semua lubang yang me- mungkinkan masukknya
binatang, seperti katak, tikus, dan serangga lain ke dalam bangunan tersebut,
harusnya ditutup dengan kasa, dan menjaga kebersihan di luar bangunan ABSAH
harus selalu diperhatikan.
Bak yang ada sama sekali tidak dimaksudkan untuk meningkatkan
kualitas air hujan menjadi lebih bersih dan layak minum, melainkan hanya
sebagai media penampung saja. Karena itu, jika air yang ada di bak tersebut
akan digunakan sebagai kebutuhan sehari-hari dalam se- buah keluarga, maka perlu
diolah lagi, apakah dengan model ABSAH atau model yang lain (PAH). Model ABSAH
yang sampai sekarang lebih baik dibandingkan dengan model penyaring langsung
(PAH), dan sebagai contoh adalah dari sisi perawatan dan cara member- sihkan
alat tersebut. Oleh sebab itu kesadaran untuk menjaga kebersihan bangunan atau
alat itu menjadi penting untuk diperhatikan.
Kelebihan dan kekurangan bangunan ABSAH dibandingkan dengan sarana
yang telah ada, menunjukkan bahwa bangunan ABSAH lebih menghasilkan kualitas
air dengan kandungan mineral lebih baik. Hal ini juga tergantung dari susunan
dan jenis media yang digunakan dalam bangunan ABSAH tersebut.
Contoh Bangunan ABSAH :

Sumber gambar : www.pu.go.id/uploads/services/infopublik20130214150945.pdf
Contoh susunan material pada bangunan ABSAH :
Sumber
gambar : www.pu.go.id/uploads/services/infopublik20130214150945.pdf
3.3 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
:
Kegiatan
dibagi beberapa bagian yaitu
survey
lokasi dan pengarahan, penetuan
dan pengumpulan data, Sosialisasi
Pemberdayaan Masyarakat, dan Praktek di lapangan.
Waktu
pelaksanaan Sosialisasi Pemberdayaan ini
diselenggarakan pada :
Hari : Minggu
Tanggal
: 25 September 2016
Pukul : 10.00 WIB - Selesai
Tempat pelaksanaanya di Balai Warga Desa Tlokoh Kecamatan Kokop Kabupaten
Bangkalan, Madura
Adapun
jadwal kegiatanya sebagai berikut :
NO
|
KEGIATAN
|
Minggu
|
|||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
V
|
VI
|
||
1.
|
Survey Lokasi
dan Pengarahan
|
||||||
2.
|
penetuan dan
pengumpulan data
|
||||||
3.
|
Sosialisasi Pemberdayaan kepada Masyarakat
|
||||||
4.
|
Proses Pembuatan ABSAH
|
||||||
5.
|
Percobaan dan Pemantauan Bangunan
|
Rencana Anggaran
Biaya
No
|
Jenis Pengeluaran
|
Satuan (Rp)
|
1.
|
Biaya Perjalanan (transport)
|
Rp. 200.000,-
|
2.
|
Biaya Konsumsi
|
Rp. 200.000,-
|
3.
|
Biaya Pengerjaan proposal + materi
|
Rp. 50.000,-
|
Total Biaya
|
Rp. 450.000,-
|
No
|
Jenis
Pengeluaran
|
Satuan
(Rp)
|
1.
|
1.
Pembelian
Material (pasir,
kerikil, hancuran bata merah, arang, kapur, bantalan pasir, dan ijuk)
|
Rp. 3.000.000,-
|
2.
|
Pembelian
Bahan Bangunan
|
Rp. 5.000.000
|
3.
|
Pipa dan Selang
|
Rp.
1.000.000,-
|
4.
|
Biaya
Konsumsi
|
Rp. 1.000.000,-
|
5.
|
Lain – lain
|
Rp. 500.000,-
|
Total
Biaya
|
Rp. 10.500.000,-
|
|
TOTAL BIAYA SELURUHNYA
|
Rp.
10.950.000,-
|
DAFTAR PUSTAKA
Suhatini,
Rr dkk 2005. Model – model Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta : Pustaka
Pesantren
https://Junglekey.in (Diakses pada tanggal 22 Juni 2016)
Pkamal, April 2010 https://upkkamal.wordpress.com/2010/04/20/profil-kabupaten-bangkalan/
(Diakses pada tanggal 22 Juni
2016)
http://www.organisasi.org/1970/01/daftar-nama-kecamatan-kelurahan-desa-kodepos-di-kota-kabupaten-bangkalan-jawa-timur-jatim.html (Diakses pada tanggal 22 Juni 2016)
LAMPIRAN
-
BIODATA KETUA
1.
Nama
: Joko Prasetio
2.
NIM : 153800052
3.
Tempat/Tanggal
Lahir : Magetan, 22 Desember 1990
4.
Alamat
: Ds. Lembeyan kulon RT. 03 RW. 02,
Lembeyan Magetan
5.
Prodi : Teknik
Lingkungan 2015
6.
No.
Telp/Hp : 085233605972
-
BIODATA ANGGOTA
1.
Nama
: Anang Subianto
2.
NIM : 153800064
3.
Tempat/Tanggal
Lahir : Surabaya, 19 September 1995
4.
Alamat
: Jl. Sumberrejo II
Pakal Surabaya
5.
Prodi : Teknik
Lingkungan 2015
6.
No.
Telp/Hp : 085855825565
1.
Nama
: Syaiful Rachman
2.
NIM : 153800003
3.
Tempat/Tanggal
Lahir : Sampang, 29 Februari 1992
4.
Alamat
: Jl. Telagah Barat
Banyuates Sampang
5.
Prodi : Teknik
Lingkungan 2015
6.
No.
Telp/Hp : 081333487048
1.
Nama
: Anggun Nur Angraeni
2.
NIM : 153800020
3.
Tempat/Tanggal
Lahir : Surabaya, 04 Juli 1995
4.
Alamat
: Jl. Donorejo 3/21-A Surabaya
5.
Prodi : Teknik
Lingkungan 2015
6.
No.
Telp/Hp : 083857497717
Tidak ada komentar:
Posting Komentar